Di Gurusina, 26 Sa’o (Sebutan untuk rumah tradisionalnya) telah dibangun dalam waktu yang paralel antara satu dan lainnya dimana antar Sa’o hanya berjarak 1-3 meter saja. Masyarakat adat membangunan Sa’o dengan satu acuan baku, teknis, dan prinsip – prinsip yang selalu dijaga secara turun – temurun. Sedangkan prinsip utama yang selalu dijaga adalah untuk menjawab kebutuhan Sa’o sebagai pusat daur hidup manusianya, sebagai medium spiritual dengan pendahulunya, dan sebagai pelindung dari alam sekitarnya.



