Bercerita tentang ingatan peristiwa terbakarnya kampung adat Tarung-Waitabar, Sumba, Nusa Tenggara Timur pada tahun 2017 silam. Dibawah terik kering tanpa hujan, melalui padang-padang terbuka, menyusuri lembah-masuk ke dalam hutan, merupakan perjalanan yang ditempuh dalam memahami kembali akar nilai budayanya. Diatas puing-puing yang terbakar, kayu-kayu besar diletakkan, disusun dan diikat, begitu Uma di lahirkan. Kemudian, api mulai dinyalakan dan hentakan kaki ditiap tarian jadi denyut dan nafas arsitektur nusantara dalam Sumba yang terus berkembang.



